Halaman

Senin, 05 November 2012

Ayrton Senna

Banyak banget film dokumenter atau film yang diangkat dari kisah nyata tentang seorang artis, atlet atau bahkan tokoh inspiratif masyarakat yang kamu pernah tonton atau cuma sekedar tau aja kan? 

Aku mau kasih tau salah satu film dokumenter dari seorang pembalap F1 yang namanya gak asing lagi di era 80-90an :) Dimasa itu kejayaannya mencapai puncak sampai akhirnya berujung tragis :')
Nonton film ini aja aku emosional banget sampe netesin air mata saking "gak nyangkanya" pas liat kejadian yang waktu itu (pas race waktu dia meninggal dunia) dia crash.

Dari judulnya aja kalian (penggemar F1) sudah pasti tau siapa dia ...



cover film "Senna (2010)"



Ayrton Senna (lahir di Sao Paulo, Brasil, 21 Maret 1960 – meninggal di Bologna, Italia, 1 Mei 1994 pada umur 34 tahun) adalah mantanpembalap Formula 1 asal Brasil. Dia adalah juara dunia Formula 1 pada tahun 1988, 1990, dan 1991.

Senna pernah membalap untuk empat tim yaitu Toleman, Lotus, McLaren, dan Williams. Berpasangan dengan juara dunia Alain Prost untuk timMcLaren pada tahun 1988 ia menjadi juara dunia pertama kali di Formula 1. Perseteruannya dengan Prost sering dikenang sebagai salah satu perseteruan terhebat sekaligus terpahit dalam sejarah Formula 1.  Beberapa rival Senna lainnya adalah Nelson Piquet dan Nigel Mansell.

Senna terkenal dengan kehebatannnya dalam mengemudikan mobil Formula 1 di sirkuit basah. Senna sering dijuluki sebagai The Rain Man. Kehebatannya di trek basah dapat dilihat pada GP Monaco 1984 dimana dengan mobil yang kurang mumpuni dia menempati posisi kedua, kemenangan pertamanya yang begitu dominan pada GP Portugal 1985, dan pada GP Eropa 1993. Pada GP Eropa 1993 di sirkuit Donington, Inggris, Senna dalam jarak kurang dari satu lap berhasil menjadi pemimpin lomba setelah sempat berada di posisi kelima. Senna juga sering dijuluki Master of Monaco karena dia menjuarai GP Monako sebanyak 6 kali. Kehebatan Senna lainnya adalah dia sangat piawai dalam kualifikasi. Dia mencatat 65 kali posisi start terdepan dalam 162 balapan sebelum dipecahkan oleh Michael Schumacher yang mencatat 65 kali start terdepan dalam 236 balapan. Kemenangan di GP Brazil tahun 1991 dan GP Jepang tahun 1988 merupakan beberapa contoh penampilan terbaiknya. Sepanjang kariernya, Senna telah memenangi 41 Grand Prix.


Kematian Ayrton Senna adalah salah satu peristiwa yang terjadi sepanjang GP San Marino di Sirkuit Imola yang terletak di San MarinoIa meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di tikungan Tamburello saat memimpin balapan di GP San Marino di Sirkuit Imola bersama timWilliams pada 1 Mei 1994.


kejadian saat mobil Williams-Renault milik Senna
menabrak 
 tikungan Tamburello

Kronologis
Kejadian ini berawal di awal lap ke-5 ketika Ayrton Senna memimpin diatas mobil Williams-Renault. Mobil Senna nampak kurang stabil sejak ia mengawali start dari posisi pole. Pada awal lap kelima mobil Senna keluar trek saat ia memasuki tikungan Tamburello. Beberapa saat kemudian mobil Senna nampak menerjang pembatas, dan Ayrton Senna saat itu tidak sadarkan diri. Sekitar 10 detik usai kecelakaan terjadi, bendera merah berkibar dan balapan dihentikan. Para marshall mulai memasuki lokasi kejadian untuk memeriksa keadaan Senna. Tim medis F1 yang dipimpin Professor Sid Watkins kemudian memeriksa Senna yang sudah tidak sadarkan diri. Akhirnya untuk penanganan lebih lanjut Senna dibawa ke rumah sakit terdekat di Maggiore, Bologna. Dua jam usai lomba berakhir (yang dimenangkan oleh Michael Schumacher), dokter di RS. Maggiore mengumumkan bahwa Ayrton Senna sudah tiada. Diagnosa dokter menyimpulkan Senna mengalami pendarahan hebat di kepala akibat benturan. Sementara itu pihak otoritas Italia menyimpulkan bahwa bisa saja kecelakaan ini disebabkan karena kurangnya pengaman di sirkuit tersebut, dan satu penyebab lainnya adalah kemungkinan sirkuit yang (cukup) sempit dan memungkinkan banyak kecelakaan di sana. Padahal, sirkuit tersebut digunakan untuk balapan mobil yang jumlahnya banyak.
Sehari sebelumnya, pembalap dari Austria, Roland Ratzenberger, meninggal karena kecelakaan serupa di babak kualifikasi, dan menjadikan GP San Marino 1994 balapan paling kelam dalam sejarah F1.

Ada beberapa quote dari Ayrton Senna yang aku suka :
  1. When you are fitted in a racing car and you race to win, second or third place is not enough. 
  2. You will never know the feeling of a driver when winning a race. The helmet hides feelings that cannot be understood.
  3. The danger sensation is exciting. The challenge is to find new dangers. 
  4. Winning is the most important. Everything is consequence of that. 

Seorang pembalap sehebat Ayrton Senna aja bisa mengalami kesalahan yang sangat fatal sampe nyawanya sendiri aja melayang. Ini bukan masalah gimana pembalap bisa hebat dalam mengendalikan kendaraan mereka, mungkin benar kalo faktor keberuntungan juga salah satu faktor penentu orang sukses akan lebih bertahan lama di masa kejayaannya.

Aku gak begitu suka F1, aku lebih suka nonton Motogp. Mungkin bagi setiap orang, adrenalin waktu nonton balap F1 sama Motogp beda, tapi menurut aku tingkat resiko yang mereka alami akan sama.

Itu pekerjaan mereka, hobi mereka dan pilihan hidup atau bahkan takdir mereka jika harus meninggal dunia di atas lintasan :')

Entah kenapa, ada saja orang yang meremehkan mereka ketika mereka tidak bisa menjadi seorang juara tingkat Inernasional. Come on, ini tingkat Internasional. gimana bisa orang/atlet yang sudah jago balap antar pembalap dunia lainnya kamu bilang gak berbakat atau mentalnya lemah? -___-

Aku benci sama kata-kata itu, dan itu aku selalu dengar dari mereka (sebagian atau rata-rata dari orang Indonesia) 

Gimanapun juga, Dani Pedrosa (Idola aku), aku berharap dia akan selalu baik-baik saja dalam karir balapnya, ga ada hal-hal serius yang menimpanya.. buat rider lainnya juga di seluruh dunia :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar